Ojolali (Jawa) berarti jangan lupa.
Ya, mungkin begitu pesan H. Mudo Sartono (56) sang pemilik RM Bakso
Ojolali kepada para pembeli; jangan lupakan citarasa bakso dan mie ayam
buatannya. Mungkin sekaligus mengingatkan dirinya sendiri akan
perjalanan usahanya yang jatuh bangun.
Bakso Ojolali yang berpusat di jalan Robusta, Pondok Kopi,
Jakarta Timur menyimpan banyak cerita. Sebelum seperti sekarang, dengan
empat cabang yang tersebar di Bekasi, Bakso Ojolali hanyalah bakso
pikulan. Pada tahun 1978 Mudo ingin beralih profesi dari pedagang
singkong goreng menjadi penjual bakso. Maka, ia pinjam pikulan temannya
selama seminggu, dagang menyusuri rel Angke - Tangerang. Bermodal tekad,
Mudo meracik bakso sendiri. Lantas, ia putuskan untuk memiliki gerobak
dan keliling sekitar Grogol, Jakbar lantas mangkal selama setahun. Tahun
1980-an, ia beranjak ke Pondok Kopi.
Kegagalan demi kegagalan tak membuatnya jera. Ia bangkit
setiap kali terjatuh hingga akhirnya, Allah membukakan pintu sukses di
tahun 1990. Seorang haji pemilik lahan di Pondok Kopi menyediakan
kiosnya untuk ditempati. Ia dipersilahkan dagang bakso, tanpa perlu
bayar sewa sebulan pertama. "Alhamdulillah bakso saya laris, sampai ada
penyanyi ngasih nama Mas Triman," ujar Mudo atau Triman, suami dari
Srini ini.
Tahun 2004, pria asal Sukoharjo itu buka cabang baru di Ruko
Bekasi Timur Regency, di Centra Bumyagara tahun 2006 dan di jalan
Mutiara Gading setahun kemarin. Untuk mengikat pelanggan, Triman
mengutamakan citarasa dan layanan. Ia selalu menjaga kualitas dengan
hanya menggunakan daging kualitas utama. "Rasa enak bakso karena daging
sapinya bagus, tambahan tepung tapiokanya sedikit saja," bocor Triman.
Selain sedap, bakso dan mie ojolali lumayan murah. Seporsi
bakso atau pun mie ayam bakso dipatok antara Rp. 8 ribu - 12 ribu. Jika
dulu Triman hanya bisa menghabiskan 2,5 kilogram daging sehari, kini
bisa laku 60 Kg-1 kwintal daging.
Untuk minumannya, pengunjung Bakso Ojolali banyak memilih
Tehbotol Sosro. Ya, teh alami dalam botol ini memang paling pas menemani
santap bakso kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar